Rabu, 29 April 2009

DESALINASI DENGAN TEKNIK REVERSE OSMOSIS

Alat pengolah air asin ada banyak dan macamnya. Selama ini untuk mengolah air asin dikenal dengan cara destilasi, pertukaran ion, elektrodialisis, dan osmosa balik. Masing-masing teknologi mempunyai keunggulan dan kelemahan. Pemanfaatan teknologi pengolahan air asin harus disesuaikan dengan konsidi air baku, biaya yang tersedia, kapasitas dan kualitas yang diinginkan oleh pemakai air. Di antara berbagai macam teknologi tersebut yang banyak dipakai adalah teknologi destilasi dan osmosa balik. Teknologi destilasi umumnya banyak dipakai ditempat yang mempunyai energi terbuang (pembakaran gas minyak pada kilang minyak), sehingga dapat menghemat biaya operasi dan skala produksinya besar (>500 m3/hari). Sedangkan teknologi osmosa balik banyak dipakai dalam skala yang lebih kecil.

Keunggulan teknologi membran osmosa balik adalah kecepatannya dalam memproduksi air, karena menggunakan tenaga pompa. Kelemahannya adalah penyumbatan pada selaput membran oleh bakteri dan kerak kapur atau fosfat yang umum terdapat dalam air asin atau laut. Untuk mengatasi kelemahannya pada unit pengolah air osmosa balik selalu dilengkapi dengan unit anti pengerakkan dan anti penyumbatan oleh bakteri. Sistem membran reverse yang dipakai dapat berupa membran hollow fibre, lempeng/plate atau berupa spiral wound. Membran ini mampu menurunkan kadar garam hingga 95-98%. Air hasil olahan sudah bebas dari bakteri dan dapat langsung diminum.

PROSES DESALINASI OSMOSIS BALIK

Pada proses dengan membran, pemisahan air dari pengotornya didasarkan pada proses penyaringan dengan skala molekul. Di dalam proses desalinasi air laut dengan sistem osmosis balik, tidak memungkinkan untuk memisahkan seluruh garam dari air lautnya, karena akan membutuhkan tekanan yang sangat tinggi sekali. Pada prakteknya untuk menghasilkan air tawar, air asin atau air laut dipompa dengan tekanan tinggi ke dalam suatu modul membran osmosis balik yang mempunyai dua buah pipa keluaran, yakni pipa keluaran untuk air tawar yang dihasilkan dan pipa keluaran untuk air garam yang telah dipekatkan.

Di dalam membran Osmosa Balik tersebut terjadi proses penyaringan dengan ukuran molekul, yakni partikel yang molekulnya lebih besar dari pada molekul air, misalnya molekul garam dan lainnya, akan terpisah dan akan ikut ke dalam air buangan. Oleh karena itu air yang akan masuk ke dalam membran osmosa balik harus mempunyai persyaratan tertentu, misalnya kekeruhan harus nol, kadar besi harus <>

Pengolahan air minum dengan sistem Osmosa Balik terdiri dari dua bagian, yakni unit pengolahan awal dan unit Osmosa Balik. Salah satu contoh diagram proses pengolahan air dengan sistem Osmosa Balik dapat dilihat seperti pada Gambar 1. Air laut, terutama yang dekat dengan pantai masih mengandung partikel padatan tersuspensi, mineral, plankton dan lainnya, maka air baku tersebut perlu dilakukan pengolahan awal sebelum diproses di dalam unit Osmosa Balik. Unit pengolahan pendahuluan tersebut terdiri dari beberapa peralatan utama yakni pompa air baku, tangki reaktor (kontaktor), saringan pasir, filter mangan zeolit, dan filter untuk penghilangan warna (color removal), dan filter cartridge ukuran 0,5 µm. Sedangkan unit Osmosa Balik terdiri dari pompa tekanan tinggi dan membran Osmosa Balik, serta pompa dosing klorine dan sterilisator ultra violet (UV).

Gambar 1. Contoh Sistem Pengolah Air Asin


PROSES PENGOLAHAN

Air baku (air laut) dipompa ke tangki reaktor (kontaktor), sambil diinjeksi dengan larutan klorin atau Kalium Permanganat agar zat Besi atau Mangan yang larut dalam air baku dapat dioksidasi menjadi bentuk senyawa oksida Besi atau Mangan yang tak larut dalam air. Selain itu, pembubuhan Klorin atau Kalium Permanganat dapat berfungsi untuk membunuh mikroorganisme yang dapat menyebabkan biofouling (penyumbatan oleh bakteri) di dalam membran Osmosa Balik.

Dari tangki reaktor, air dialirkan ke saringan pasir cepat agar senyawa Besi atau Mangan yang telah teroksidasi dan juga padatan tersuspensi (SS) yang berupa partikel halus, plankton dan lainnya dapat disaring. Air yang keluar dari saringan pasir selanjutnya dialirkan ke filter Mangan Zeolit. Dengan adanya filter Mangan Zeolit ini, zat Besi atau Mangan yang belum teOsmosa Balikksidasi di dalam tangki reaktor dapat dihilangkan sampai konsentrasi <>

Dari filter Mangan Zeolit, air dialirkan ke filter penghilangan warna. Filter ini mempunyai fungsi untuk menghilangkan senyawa warna dalam air baku yang dapat mempercepat penyumbatan membran Osmosa Balik. Setelah melalui filter penghilangan warna, air dialirkan ke filter cartridge yang dapat menyaring partikel dengan ukuran 0,5 µm. Setelah melalui filter cartridge, air dialirkan ke unit Osmosa Balik dengan menggunakan pompa tekanan tinggi sambil diinjeksi dengan zat anti kerak (antiskalant) dan zat anti biofouling. Air yang keluar dari modul membran Osmosa Balik yakni air tawar dan air buangan garam yang telah dipekatkan. Selanjutnya air tawarnya dipompa ke tangki penampung sambil dibubuhi dengan klorine dengan konsentarsi tertentu agar tidak terkontaminasi kembali oleh mikroba, sedangkan air garamnya dibuang lagi ke laut.

KUALITAS AIR BAKU

Kualitas air baku menentukan proses yang akan dilakukan untuk menghasilkan air yang siap diminum. Oleh karena itu pengambilan contoh air dari lokasi pengoperasian sangat dibutuhkan untuk desain alat. Jika kualitas air berubah-ubah sebaiknya dipilih lokasi yang paling stabil kualitasnya dan kalau perlu dibangun stasiun pengambilan air baku. Dengan demikian peralatan dapat bekerja secara efektif dan efisien. Air asin yang akan diolah oleh membran harus jernih, oleh karena itu pada kasus-kasus dimana air tidak jernih atau keruh perlu dilakukan pengolahan awal atau pretreatmen karena pretreatmen yang terpasang terbatas kemampuannya.

SUMBER TENAGA

Tenaga yang dibutuhkan untuk menjalankan seluruh unit osmosa balik sangat bervariasi tergantung dari kapasitas alat yang diinginkan, sebagai contoh alat pengolah air sistem osmosa balik kapasitas 10 m3/hari membutuhkan Genset dengan kapasitas 10 KVA dengan fasilitas 3 phase dan tegangan 380 volt.

Referensi:

Tulisan Rieko Kristian, 'Pengolahan Air Asin Menjadi Air Minum Dengan Sistem Osmosis'


16 komentar:

  1. kalau begitu, Indonesia gak bakal kekurangan air minum nih kalau teknologi ini diterapkan..
    masalahnya limbah buangan dengan garam pekat itu mau dikemanakan?
    kalau jadi industri garam bisa juga tu..
    tapi air laut bakal berkurang dong?

    BalasHapus
  2. pH air hasil prosesnya kira2 berapa ya?
    Perlu dicari harga jual air hasil osmosis yg terjangkau krn klihatannya kok prosesnya butuh alat2 dan bahan2 yg mahal.
    Untuk mengetahui lebih lanjut ambil minat membran aja sa.

    BalasHapus
  3. Itu air buangan yang dikasih klorin terus dikemanain y....?
    iasa mau ambil minat membran y...??? hayo ngaku....

    BalasHapus
  4. wah, artikelnya panjang,,, hehehe,,,
    ini proses desalinasi untuk air minum ya sa???

    BalasHapus
  5. bagu2s artikelna,,,sepertina saudara niat sekali dalam mengerjakan tugas ini hehehehe..cie nge-pink bgt neh blogna

    BalasHapus
  6. lina bacanya pucink,,,,

    butuh konsentrasi yg tinggi...

    padahal otak lina ja gagh nyampe buat baca komik,,,

    BalasHapus
  7. proses ini buat mengolah air asin yah,, misalnya air laut gt,trus bisa langsung diminum dunk!!!
    mm,, kalo gt SDA kita mendukung dong scara lautnya bnyak haha....

    BalasHapus
  8. Teknologi desalinasi dengan reverse osmotic tu mahal ga ya???
    he3...
    Artikelnya bagus...
    Tetap smangat!! ^O^

    BalasHapus
  9. wow...bagus ya artikelnya. aq jadi dapat pengetahuan baru loh karena artikel yang kamu buat. thx.... eh, jangan lupa isiin komentar di blog ku juga ya....

    BalasHapus
  10. tapi ekonomis ga????kan alatnya mahal???negara qt dah pada make lum??

    BalasHapus
  11. PH air hasil proses'y brp y? mungkn mndekati 7..cz diinginkan air yg pure.. y mgkn bsk klo aQ jd ambl minat membran,,aQ ksi tw brp PH sbnar'y..okey!
    klo soal hrga bs diatur lah..kn feed'y dr air laut..

    BalasHapus
  12. kayana aq pnah lyat alat RO sederhana di rumahnya Luisa Marina Aegiputranti a.k.a. ICHA TK 07

    hehe..(tenar kamu cha..)

    BalasHapus
  13. kira-kira penerapan RO di pabrik kimia yang keliatan jelas apa sih?

    misalnya di pabrik susu perlu ga?

    BalasHapus
  14. sip markusip.. besok kita joinan lah ya buka bisnis air minum RO dari air laut... hehehehhe... tapi mahal ga sih teknologinya?? artikelnya oke,, apalagi yang nge-publishin (u know who).. hihihihi...

    BalasHapus
  15. bagus-bagus artikelnya... panjang tapi menarik.. o y, aq mau tanya pH air hasil proses ini sekitar berapa ya? harga alatnya kan mahal jadi apa sudah dihitung nilai ekonomisnya?

    BalasHapus
  16. ... "selanjutnya air tawarnya dipompa ke tangki penampung sambil dibubuhi dengan klorine dengan konsentarsi tertentu agar tidak terkontaminasi kembali oleh mikroba, ....

    mungkin bisa dijelasin lebih rinci tentang penambahan klorin nya agar tidak membahayakan kesehatan dengan penggunaan klorin, thanks

    BalasHapus